
Foto : Roti Hasil Kemandirian Warga Binaan Jadi Produk Unggulan Lapas Piru
Piru, suaratabaosonlinr.com - Program pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru terus menunjukkan hasil positif. Salah satunya melalui produksi roti hasil kemandirian Warga Binaan yang kini menjadi produk unggulan dan diminati masyarakat. Pada Rabu, (24/12), Lapas Piru kembali memproduksi sebanyak 78 roti dengan berbagai varian rasa sebagai bagian dari kegiatan pembinaan keterampilan kerja bagi Warga Binaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Piru dalam membekali Warga Binaan dengan keterampilan produktif yang dapat menjadi bekal setelah selesai menjalani masa pidana. Selain melatih keterampilan teknis, kegiatan ini juga menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, serta semangat kerja keras kepada Warga Binaan agar siap kembali dan berkontribusi positif di tengah masyarakat.
Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Piru, Ode Mustafa, menyampaikan bahwa program ini memberikan dampak yang signifikan terhadap proses pembinaan. “Melalui kegiatan produksi roti ini, Warga Binaan tidak hanya belajar keterampilan membuat produk yang bernilai ekonomi, tetapi juga belajar tentang kerja tim, manajemen waktu, dan kualitas kerja. Harapannya, keterampilan ini dapat menjadi modal usaha atau bekal kerja ketika mereka kembali ke masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Piru, Hery Kusbandono, menegaskan komitmen jajaran Lapas Piru untuk terus mengembangkan program pembinaan kemandirian yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Warga Binaan. “Kami mendorong agar kegiatan kemandirian seperti ini terus ditingkatkan, baik dari sisi kualitas produk maupun kuantitas produksi, sehingga hasilnya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh Warga Binaan dan masyarakat,” ujarnya.
Melalui program ini, Lapas Piru berharap dapat menciptakan Warga Binaan yang tidak hanya patuh terhadap aturan selama menjalani pembinaan, tetapi juga memiliki keterampilan, mental mandiri, serta kesiapan untuk kembali menjadi bagian yang produktif di tengah masyarakat. (£30)

